Polda Sumut Klarifikasi Ketua DPD NasDem Sumut Minta Maaf atas Pengecekan

Polda Sumatera Utara baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Iskandar ST, Ketua DPD NasDem Sumut, tidak menjadi korban salah tangkap seperti yang sebelumnya dilaporkan. Penjelasan ini dilayangkan setelah insiden di Bandara Kualanamu mengejutkan banyak pihak dan memunculkan berbagai spekulasi terkait situasi yang sebenarnya terjadi.

Pihak kepolisian menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Polrestabes Medan hanya sebatas pengecekan identitas, bukan penangkapan. Kegiatan ini merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terkait kasus judi online dan penipuan atau scamming.

Kombes Pol Ferry Walintukan, Kabid Humas Polda Sumut, menyatakan bahwa saat penyelidikan, nama Iskandar teridentifikasi di daftar penumpang pesawat yang dicurigai terlibat. Hal ini berkembang menjadi pemeriksaan lebih lanjut untuk menjamin keamanan dan kelancaran proses investigasi yang lebih dalam.

Pada kesempatan yang sama, Ferry menegaskan bahwa penyelidikan ini dilakukan dengan cepat agar tidak memicu kesalahpahaman di masyarakat. Keputusan untuk berkoordinasi dengan pihak bandara berlandaskan keinginan untuk mengungkap kebenaran dan melindungi publik.

Mekanisme Pengecekan Identitas yang Dilakukan Polri

Pengecekan yang dilakukan oleh Polrestabes Medan adalah prosedur standar dalam menyelidiki potensi kasus kriminal. Hal ini menjadi lebih rumit ketika terdapat kesamaan nama yang dapat menimbulkan kebingungan di lapangan. Menurut Ferry, hal ini merupakan bagian biasa dari tugas kepolisian untuk memastikan bahwa orang yang dicurigai benar-benar sesuai dengan identitas yang ada.

Ferry menjelaskan bahwa setelah melakukan pengecekan di lokasi, pihaknya menemukan bahwa nama Iskandar yang terdaftar dalam manifest penumpang bukanlah orang yang mereka cari. Ini membuktikan bahwa proses tersebut adalah langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga integritas penyelidikan.

Kecepatan dalam tindakan kepolisian ini krusial, apalagi dalam konteks kasus judi online yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat. Oleh karenanya, pihak kepolisian mendapati bahwa nama tersebut muncul dari laporan yang beredar.

Klarifikasi dan Permohonan Maaf dari Pihak Kepolisian

Setelah kejadian itu, pihak Polda Sumut meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan. Kombes Ferry secara langsung menyampaikan permohonan maaf kepada Iskandar dan pihak-pihak yang merasa terganggu oleh peristiwa yang berlangsung di Bandara Kualanamu.

Permohonan maaf ini diungkap saat pemberitaan mengenai insiden tersebut semakin meluas, menimbulkan pertanyaan tentang prosedur penanganan kasus di lingkungan kepolisian. Ferry berharap ini bisa menjadi pembelajaran untuk semua pihak dalam berdinas.

Iskandar sendiri menanggapi dengan rasa kecewa atas apa yang terjadi. Ia menganggap bahwa tindakan petugas telah mempermalukannya di depan publik. Ia menyatakan bahwa tidak seharusnya situasi seperti ini terjadi, terutama dengan mengingat peran penting kepolisian sebagai penegak hukum.

Dampak Psikologis dan Rencana Tindak Lanjut dari Iskandar

Iskandar mengungkapkan perasaannya setelah mengalami insiden tersebut. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak dan mengklaim mengalami trauma akibat perlakuan aparat saat ditarik paksa dari pesawat. Pengalaman ini menyisakan kesedihan dan rasa marah yang mendalam baginya.

Ia menyatakan akan mengambil langkah hukum lebih lanjut dan berencana melaporkan kejadian tersebut kepada instansi terkait, termasuk Propam Polda Sumut dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Tindak lanjut ini diharapkan dapat memberikan keadilan serta mencegah kejadian serupa di masa depan.

Iskandar menganggap bahwa penangkapannya tersebut adalah pelanggaran hukum yang terang-terangan dan semena-mena. Ia menginginkan agar kejadian tersebut menjadi perhatian lebih dalam proses penegakan hukum di Indonesia, agar tidak terulang di kemudian hari.

Related posts